Industri kreatif fashion merupakan unit usaha ke-2 terbesar di Indonesia terutama kategori usaha fashion pada pakaian termasuk hijab mengalami peningkatan yang minim di tahun 2019-2021. Persaingan bisnis dapat berdampak pada kebangkrutan usaha. Maka, pentingnya menciptakan strategi bisnis untuk jangka panjang pada usaha untuk meminimalisir hambatan saat menjalankan usaha agar menghindari kebangkrutan usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor penghambat apa saja dan paling dominan atau sering terjadi dalam pengembangan usaha mikro dan kecil pada industri fashion hijab di Kota Bandung. Metode penelitian ini mempergunakan metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data mempergunakan kuesioner yang diberikan kepada 105 responden di Kota Bandung. Hasil penelitian ini menghasilkan lima faktor penghambat pengembangan usaha mikro dan kecil pada industri fashion hijab di Kota Bandung, yaitu Keterbatasan Modal, Penguasaan Internet, Kualitas Manajemen, Keterbatasan Sumber Daya Manusia, dan Kesulitan Pemasaran. Keterbatasan SDM faktor penghambat dominan atau sering terjadi pada pengembangan usaha. Maka disarankan untuk melibatkan pelatihan dan pendidikan berkelanjutan untuk meningkatkan keterampilan SDM di industri fashion hijab, melalui workshop, kemitraan dengan institusi pendidikan, serta bergabung dalam komunitas atau asosiasi bisnis.
Kata kunci: Faktor Penghambat, Analisis Faktor, Pengembangan Usaha, Industri Fashion Hijab, UMKM