Indonesia dengan mayoritas penduduk beragama Islam memiliki potensi besar bagi pengembangan industri fashion muslimah. Pertumbuhan signifikan populasi muslim dan pesatnya perkembangan e-commerce membuka peluang strategis bagi pelaku bisnis busana muslim untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Maysaleeha, sebagai UMKM di bidang busana muslim dan hijab, menghadapi tantangan dalam mencapai target penjualan akibat rendahnya engagement rate pada akun Instagram @Maysaleeha_. Data menunjukkan engagement rate hanya 1,24%, lebih rendah dibandingkan kompetitor, yang berdampak pada terbatasnya interaksi dengan audiens dan rendahnya brand awareness. Hasil observasi dan wawancara mendalam mengidentifikasi permasalahan utama terletak pada pengelolaan social media yang kurang optimal, baik dari aspek sumber daya manusia, strategi konten, maupun pemanfaatan fitur Instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kriteria dan subkriteria penting dalam merancang strategi peningkatan engagement rate pada Instagram Maysaleeha, menentukan mitra benchmark yang relevan untuk masing-masing kriteria, menganalisis kesenjangan antara kondisi social media Maysaleeha dengan mitra benchmark, serta menyusun usulan perbaikan strategi pengelolaan Instagram berdasarkan hasil analisis Gap yang diperoleh. Penelitian ini menggunakan metode Benchmarking dan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menganalisis dan menentukan prioritas kriteria serta sub-kriteria dalam pengelolaan social media Instagram. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa upaya peningkatan engagement rate Instagram Maysaleeha perlu difokuskan pada enam kriteria utama, yaitu konten visual, fitur Instagram, caption dan narasi, interaktivitas, frekuensi dan konsistensi, serta influencer/endorsement. Melalui metode Benchmarking dan analytical hierarchy process, penelitian ini berhasil mengidentifikasi Gap signifikan antara kondisi Maysaleeha dengan mitra benchmark, seperti ketidakkonsistenan konten visual, pemanfaatan fitur Instagram yang masih minim, serta interaksi dengan audiens yang kurang optimal. Berdasarkan temuan tersebut, dirumuskan tiga belas usulan perbaikan strategis, termasuk pembuatan panduan visual, pedoman caption, kalender konten, SOP balasan komentar dan DM, serta penjadwalan konten dan kolaborasi dengan influencer. Implementasi strategi ini diharapkan dapat meningkatkan engagement rate, memperkuat brand awareness, dan mendukung pencapaian target penjualan Maysaleeha secara lebih stabil.