Bisnis makanan dan minuman (F&B) saat ini semakin diminati, salah satunya industri Coffee shop. Perkembangan coffee shop masa kini tidak hanya menjual makanan dan minuman berkualitas, tetapi juga menawarkan tempat dan suasana yang nyaman sehingga beralih fungsi karena pola masyarakat yang menjadikan coffee shop sebagai tempat melepas penat atau berkumpul (hangout). Kedai Kopi Lokal merupakan salah satu usaha coffee shop yang berdiri di Purworejo, Jawa Tengah pada Agustus 2019. Meskipun tergolong pemain lama, posisis Kedai Kopi Lokal masih tertinggal dibandingkan kompetitornya. Berdasarkan revenue growth Kedai Kopi Lokal selama satu tahun terakhir, penelitian ini difokuskan pada perbaikan strategi positioning untuk membangun diferensiasi produk dan memperkuat persepsi merek. Rancangan strategi yang diusulkan berdasarkan SWOT analysis dengan mempertimbangkan hasil perceptual mapping yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap beberapa atribut, antara lain cita rasa, varian rasa, keragaman variasi menu, harga produk, kenyamanan coffee shop, tampilan coffee shop, fasilitas coffee shop, lokasi, pelayanan coffee shop, dan konsistensi rasa. Hasil perceptual mapping menunjukkan lima wilayah persaingan. Pada wilayah A didominasi oleh brand coffee shop Semerbak Coffee. Pada wilayah B mencakup brand coffee shop Kedai Kopi Lokal. Sementara itu, wilayah C hanya dikuasai oleh brand coffee shop Belikopi. Wilayah D diduduki oleh brand coffee shop Janji Jiwa, sedangkan wilayah E hanya terdapat Soul Coffee & Resto saja tanpa ada atribut yang menyertainya. Rekomendasi strategi diprioritaskan pada wilayah B karena ingin fokus merebut atribut penelitian cita rasa yang dianggap unggul oleh Kedai Kopi Lokal dengan menghindari persaingan antar atribut atau antar brand coffee shop, agar atribut tersebut dapat semakin baik dan mutlak kuasai oleh Kedai Kopi Lokal.
Kata kunci: brand coffee shop, Kedai Kopi Lokal, revenue growth, positioning, MDS, perceptual mapping, SWOT analysis.