Book Review - Teach Like Finland Mengajar Seperti Finlandia

15 April 2025 Oleh mzakyrakhmat Dilihat 24 kali

Teach Like Finland Mengajar Seperti Finlandia

Penulis: Timothy D. Walker

Subject: Social Responsibility Of Business

Publisher: Grasindo, 2024

Menelusuri Rahasia Keajaiban Pendidikan Finlandia

Pendahuluan: Mengapa Finlandia?

Pernahkah Anda bertanya-tanya, bagaimana mungkin Finlandia sebuah negara kecil di Eropa Utara berulang kali menempati peringkat teratas dalam berbagai indeks pendidikan global? Apa rahasia di balik keberhasilan mereka?

Timothy D. Walker, seorang guru asal Amerika, juga memiliki pertanyaan yang sama. Dengan penuh rasa ingin tahu, ia meninggalkan sistem pendidikan Amerika dan mulai mengajar di sebuah sekolah dasar di Helsinki. Dari pengalaman itu, lahirlah Teach Like Finland Mengajar Seperti Finlandia: 33 Strategi Sederhana untuk Kelas yang Menyenangkan, sebuah buku yang membawa kita menyelami prinsip-prinsip sederhana namun revolusioner yang membuat pendidikan Finlandia begitu istimewa.

Buku ini bukan sekadar teori akademik. Ini adalah kisah seorang guru yang mengalami langsung bagaimana sistem pendidikan yang mengutamakan kesejahteraan, kebersamaan, dan kemandirian mampu menciptakan suasana belajar yang penuh kegembiraan. Walker tidak hanya mengamati, tetapi juga menerapkan strategi-strategi ini, lalu membagikannya kepada dunia.

Bagi para mahasiswa pendidikan dan para akademisi, buku ini menawarkan perspektif yang segar dan menantang asumsi lama tentang bagaimana seharusnya sebuah sistem pendidikan berfungsi.

Isi Buku: Lima Pilar Pendidikan Finlandia

Walker membagi buku ini ke dalam lima bagian utama, masing-masing menggali aspek fundamental yang menopang sistem pendidikan Finlandia.

1. Kesejahteraan: Ketika Bahagia Menjadi Landasan Belajar

Bayangkan sebuah kelas di mana siswa tidak tertekan oleh tumpukan tugas, guru tidak kelelahan karena tuntutan administratif, dan istirahat menjadi bagian penting dari proses belajar.

Di Finlandia, konsep ini bukan sekadar impian. Walker menyoroti bagaimana sistem pendidikan mereka mengutamakan kesejahteraan siswa dan guru. Salah satu strategi yang sangat menarik adalah pemberian waktu istirahat yang lebih banyak sebuah gagasan yang mungkin terdengar kontra-intuitif bagi banyak sistem pendidikan lainnya.

Pada halaman 13, Walker menjelaskan bagaimana jeda istirahat yang sering justru meningkatkan konsentrasi dan kinerja akademik siswa. Dengan memberikan waktu bagi otak untuk beristirahat, siswa kembali ke kelas dengan energi yang lebih segar dan siap untuk belajar lebih efektif.

Lebih dari itu, keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi bagi para guru juga menjadi perhatian utama. Seorang guru yang bahagia dan tidak stres akan lebih mampu mengajar dengan efektif, menciptakan lingkungan yang lebih positif bagi siswanya.

2. Rasa Kebersamaan: Membangun Hubungan, Menguatkan Ikatan

Pernahkah Anda merasakan betapa besar pengaruh seorang guru yang benar-benar peduli terhadap murid-muridnya?

Di Finlandia, hubungan antara guru dan siswa bukan sekadar formalitas akademik. Walker mengungkapkan bahwa salah satu kunci keberhasilan pendidikan di sana adalah rasa kebersamaan yang kuat dalam kelas.

Pada halaman 45, ia menjelaskan bagaimana kegiatan kolaboratif seperti proyek kelompok dan diskusi kelas membantu membangun kepercayaan dan keterlibatan siswa. Dalam suasana yang inklusif dan menghargai setiap individu, siswa lebih berani berekspresi, lebih percaya diri, dan lebih siap untuk bekerja sama dalam lingkungan yang mendukung.

3. Otonomi: Kebebasan yang Membentuk Kemandirian

Banyak sistem pendidikan mengandalkan pendekatan yang seragam, di mana semua siswa harus belajar dengan cara yang sama. Namun, Finlandia memilih jalan yang berbeda.

Walker menekankan bagaimana memberikan otonomi kepada siswa dalam proses belajar mereka justru meningkatkan motivasi dan keterlibatan mereka.

Pada halaman 105, ia menceritakan bagaimana guru di Finlandia tidak hanya memberikan tugas, tetapi juga memberi siswa kebebasan untuk mengeksplorasi minat mereka sendiri. Dengan demikian, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan bagi mereka.

Konsep ini menantang paradigma lama yang menganggap bahwa disiplin ketat adalah kunci kesuksesan akademik. Sebaliknya, Finlandia membuktikan bahwa ketika siswa diberikan kepercayaan untuk mengelola pembelajaran mereka sendiri, mereka akan berkembang menjadi individu yang lebih mandiri dan bertanggung jawab.

4. Penguasaan: Dari Hafalan ke Pemahaman Mendalam

Pendidikan bukan sekadar tentang menghafal fakta dan angka, tetapi tentang memahami konsep secara mendalam.

Walker menyoroti bagaimana Finlandia menekankan kualitas pembelajaran dibandingkan kuantitas. Salah satu strategi yang ia bahas adalah penggunaan penilaian formatif—sebuah pendekatan di mana umpan balik diberikan secara berkelanjutan untuk membantu siswa memahami materi dengan lebih baik.

Pada halaman 128, ia menjelaskan bagaimana pendekatan ini memungkinkan siswa untuk mengidentifikasi area yang masih lemah dan secara aktif berusaha memperbaikinya. Fokusnya bukan pada angka atau nilai, tetapi pada proses belajar yang berkelanjutan.

5. Pola Pikir: Membangun Mentalitas Pertumbuhan

Bagaimana jika kegagalan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, tetapi justru menjadi peluang untuk belajar?

Di bagian terakhir bukunya, Walker membahas bagaimana Finlandia menanamkan pola pikir berkembang (growth mindset) pada siswa mereka.

Pada halaman 169, ia menekankan bagaimana guru di Finlandia mendorong siswa untuk melihat kesalahan sebagai bagian alami dari proses belajar. Dengan pola pikir ini, siswa menjadi lebih tahan terhadap kegagalan, lebih termotivasi untuk terus mencoba, dan lebih percaya bahwa kemampuan mereka dapat berkembang melalui usaha yang konsisten.

Sebuah Pelajaran Berharga bagi Dunia Pendidikan

Teach Like Finland bukan hanya sekadar buku tentang strategi mengajar. Ini adalah undangan bagi kita untuk mempertanyakan kembali cara kita memandang pendidikan.

Walker berhasil menggabungkan penelitian akademis dengan pengalaman langsung di lapangan, menghasilkan sebuah karya yang tidak hanya informatif tetapi juga menggugah. Ia mengajak kita untuk melihat pendidikan sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar kurikulum dan ujian tetapi sebagai ekosistem yang harus mendukung kesejahteraan, kebersamaan, dan pertumbuhan setiap individu yang terlibat di dalamnya.

Namun, tentu saja, tidak ada sistem yang sempurna. Beberapa pembaca mungkin merasa bahwa strategi yang diusulkan terlalu idealis dan sulit diterapkan dalam konteks pendidikan yang lebih kompetitif. Selain itu, di beberapa bagian, buku ini masih kurang memberikan detail tentang bagaimana mengukur efektivitas strategi yang diusulkan.

Meskipun demikian, bagi para mahasiswa, dosen, dan siapa saja yang tertarik dengan dunia pendidikan, Teach Like Finland adalah bacaan yang wajib. Buku ini memberikan inspirasi dan wawasan yang dapat membuka cakrawala baru tentang bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang lebih manusiawi, lebih bermakna, dan lebih menyenangkan.

Jadi, apakah kita siap untuk belajar dari Finlandia dan membawa semangat perubahan ke dalam ruang-ruang kelas kita?

Selamat membaca, dan semoga kita semua dapat mengajar dengan lebih penuh kegembiraan!

Buku dapat diakses melalui Halaman ini

Peresensi : Obi Zakaria 

Informasi Lainnya