Manfaat Turnitin dan iThenticate: Alat Pencocokan Teks dan Pencegahan Plagiarisme

30 September 2024 Oleh mzakyrakhmat Dilihat 392 kali

Manfaat Turnitin dan iThenticate: Alat Pencocokan Teks dan Pencegahan Plagiarisme

Plagiarisme adalah isu serius di dunia akademik dan penelitian. Saat ini, semakin marak terkuak kasus karya ilmiah yang tidak terjaga integritas akademiknya dan ditemukan beberapa karya yang tidak asli. Mengantisipasi hal tersebut, salah satu perusahaan yang bergerak dalam teknologi pencocokan teks yaitu Turnitin telah mengembangkan tools atau platform yang dapat digunakan untuk mengecek kesamaan teks (similarity) antara satu tulisan dengan tulisan lainnya. Turnitin mengeluarkan dua produk utamanya yaitu Turnitin dan iThenticate, meskipun keduanya sering digunakan di lingkungan akademik, ada perbedaan signifikan dalam cara mereka digunakan dan siapa yang menjadi target pengguna utama.

Apa Itu Turnitin dan iThenticate?

Turnitin dan iThenticate adalah perangkat lunak berbasis internet yang digunakan untuk mendeteksi kemiripan teks dengan sumber-sumber yang telah dipublikasikan sebelumnya. Keduanya dimiliki oleh perusahaan yang sama, iParadigms LLC, yang berfokus pada solusi teknologi untuk pencegahan plagiarisme di lingkungan akademik dan riset. Meskipun keduanya berfungsi dengan cara yang serupa, yaitu membandingkan teks yang diunggah dengan basis data besar, penggunaan utama mereka sangat berbeda.

Persamaan Antara Turnitin dan iThenticate

  1. Alat Pencocokan Teks: Baik Turnitin maupun iThenticate adalah alat pencocokan teks, bukan alat pendeteksi plagiarisme otomatis. Mereka menghasilkan laporan kesamaan (Originality Report) yang menunjukkan bagian-bagian teks yang mirip dengan sumber lain, yang kemudian perlu dianalisis oleh dosen atau pengguna lainnya untuk menentukan apakah plagiarisme terjadi.
  2. Pencegahan Plagiarisme: Kedua alat ini membantu pengguna mencegah plagiarisme dengan menunjukkan bagian teks yang perlu direvisi atau diberi kutipan yang benar. Dengan demikian, mereka berfungsi sebagai alat pembelajaran untuk memperbaiki keterampilan menulis akademik.
  3. Pengembangan Laporan Kesamaan: Keduanya menghasilkan laporan kesamaan yang menampilkan persentase kesamaan teks dengan sumber lain, yang dikenal sebagai similarity index. Persentase ini tidak selalu menandakan plagiarisme; diperlukan penilaian manusia untuk menentukan apakah kemiripan tersebut merupakan bentuk pelanggaran akademik.

  

Contoh gambar dari hasil pengecekan similarity oleh aplikasi Ithenticate

Gambar diatas menunjukkan hasil laporan pemeriksaan kesamaan (similarity check) menggunakan aplikasi iThenticate. Berikut adalah penjelasan dari elemen-elemen dalam gambar tersebut: Originality Report: Laporan ini menampilkan indeks kesamaan (similarity index) sebesar 22%, yang menunjukkan seberapa besar konten dokumen tersebut mirip dengan sumber lain yang telah terdaftar dalam database.

Hasil ini dapat digunakan untuk mengevaluasi keaslian dokumen dan untuk memastikan bahwa kutipan serta referensi telah dicantumkan dengan benar. Persentase yang tinggi dapat menunjukkan perlunya revisi untuk mengurangi kesamaan atau untuk memberikan atribusi yang tepat pada sumber yang digunakan. 

Memahami Similarity Index: Bukan Plagiarisme Otomatis

Salah satu kesalahpahaman terbesar yang mungkin sering terjadi terkait program Turnitin dan iThenticate adalah bahwa similarity index sering dianggap sebagai indikator plagiarisme. Namun, hal ini tidak selalu benar. Similarity index hanya menunjukkan persentase kemiripan teks dengan sumber yang ada, tetapi tidak menentukan apakah karya tersebut merupakan plagiarisme.

Misalnya, indeks kesamaan yang tinggi dapat muncul dari penggunaan kutipan yang benar, referensi bibliografi, atau frasa umum yang tidak dapat dihindari dalam penulisan akademik. Oleh karena itu, laporan kesamaan harus dianalisis dengan hati-hati oleh dosen atau editor jurnal untuk menentukan apakah kesamaan tersebut adalah plagiarisme atau hanya kesamaan yang sah karena penggunaan kutipan atau terminologi standar.

Plagiarisme adalah tindakan menggunakan karya atau ide orang lain tanpa memberikan kredit yang tepat. Ini membutuhkan penilaian lebih lanjut untuk menilai apakah kesamaan tersebut merupakan pelanggaran atau bukan. Dengan demikian, human intervention atau intervensi manusia sangat penting dalam menginterpretasikan laporan kesamaan dan menentukan apakah plagiarisme terjadi.

Kapan Menggunakan Turnitin atau iThenticate?

  • Turnitin ideal untuk institusi pendidikan seperti sekolah dan universitas, di mana tugas-tugas mahasiswa diperiksa untuk memastikan tidak ada plagiarisme. Dosen sering menggunakan Turnitin untuk memeriksa esai, laporan, atau tugas akhir mahasiswa.
  • iThenticate lebih tepat digunakan dalam dunia penelitian ilmiah dan publikasi jurnal, di mana integritas akademik dan orisinalitas karya sangat penting. Editor jurnal atau penulis profesional menggunakan iThenticate untuk memeriksa manuskrip mereka sebelum dikirim ke penerbit atau sebelum ditinjau oleh rekan sejawat.

Kesimpulan

Meskipun Turnitin dan iThenticate sering dianggap serupa, keduanya melayani tujuan yang berbeda di dunia akademik. Turnitin adalah alat pendidikan yang membantu mahasiswa belajar menulis dengan etika yang baik, sementara iThenticate lebih difokuskan pada pengecekan plagiarisme dalam konteks penelitian profesional dan penerbitan jurnal. Keduanya memainkan peran penting dalam menjaga integritas akademik, tetapi dengan cara yang berbeda sesuai dengan kebutuhan pengguna mereka. Jika Anda seorang mahasiswa atau pengajar, Turnitin mungkin adalah alat yang paling sesuai, tetapi jika Anda seorang peneliti atau editor jurnal, iThenticate adalah pilihan terbaik untuk memastikan keaslian karya ilmiah Anda.

Referensi:

Mcculloch, A., Behrend, M. B., & Braithwaite, F. A. (2022). The multiple uses of iThenticate in doctoral education: Policing malpractice or improving research writing? In Australasian Journal of Educational Technology (Vol. 2022, Issue 1).

Meo, S., & Talha, M. (2019). Turnitin: Is it a text matching or plagiarism detection tool? In Saudi Journal of Anaesthesia (Vol. 13, Issue 5, pp. S48–S51). Wolters Kluwer Medknow Publications. https://doi.org/10.4103/sja.SJA_772_18

Informasi Lainnya